Baucau
Oleh Goenawan Mohamad Goenawan Mohamad Di sebuah sudut di pesisir Baucau yang sepi, sebuah gedung dari masa Portugis tinggal berdiri, kumuh dan mubazir. Konstruksi dengan tembok tebal gaya Mediterania itu beberapa tahun yang lalu dijadikan pabrik penggilingan beras. Tak jauh dari sana, agak di ketinggian, di antara pohon nyiur dan asam-ranji, berdiri sebuah bangunan seng bercat merah, bekas sebuah gudang Dolog. Di sekitarnya gubuk-gubuk. "Di sini dulu ada koperasi unit desa para nelayan," kata seorang perempuan setengah baya dalam bahasa Indonesia, sambil membelakangi laut damai dengan biru yang memukau itu, "tapi sekarang ditutup, karena perang." Ada sisa Portugis, ada sisa Indonesia, dan ada penghentian total dan kesia-siaan. Perang, bagi orang Timor Loro Sa'e, tampaknya adalah kata untuk menggambarkan apa saja yang menghancurkan kehidupan mereka. Termasuk bumi hangus dan pembunuhan oleh milisi yang digerakkan, atau setidaknya dilindun...