Kita Sudah Terlalu Lama Menderita, Sajak Saut Situmorang

Saut Situmorang


KITA SUDAH TERLALU LAMA MENDERITA

(get up stand up, stand up for your right
get up stand up, life is your right
Bob Marley)

baru tadi aku lihat lagi kekejaman mereka. kota hangus tinggal arang
arang
hitam raksasa tercekik
asap beracun berbau mayat berbau mesiu.
orang orang yang ketakutan
bergerombol
bagai hewan hewan korban yang akan dipotong
dan mata mereka memelas minta tolong.
siapa yang akan menolong?
tentara tentara itu ketawa waktu tahu
kamera akan mengabadikan wajah mereka. dan
wajah mereka begitu akrab begitu biasa
karena sudah terlalu lama kita mengenalnya.

hei, saudara! begitulah kalian orang Indonesia
rupanya, ya! membunuh sambil ketawa,
malah sengaja untuk kamera!!!

kota hangus dalam kabut asap memberangus
dan suara ribuan kaki telanjang
terhapus oleh senyum seorang jendral besar.
"Timor Timur aman." "Timor Timur baik-baik saja."
"Kan ada jam malam!"

kita sudah terlalu lama menderita
oleh senyum dan bau mesiu senjata.
kota arang arang hitam raksasa
asap beracun berbau mayat mesiu
orang orang yang ketakutan itu
adalah kita yang sedang digiring ke pisau penjagal gila.
bangunlah, wahai orang orang celaka!
bangunlah Indonesia celaka!
anjing anjing setan mengepung di mana mana
darah dagingmu yang mereka minta!

bau mayat bau mesiu
merusak wajah wajah kita begitu lama
bagai orang sakit tak tersentuh matahari
Indonesia perlahan mulai jadi zombie
dan anjing anjing setan melolong panjang
mengejek langit yang kelam tak berbulan bintang.
kita sudah terlalu lama menderita
terbius candu mesiu pembuat takut
tak ada yang bisa menolong
kecuali kita sendiri bangun
dan mengusir anjing anjing setan
keluar dari Indonesia selamanya.

anjing anjing setan takut pada panas matahari
yang terpancar dari mata mata berhati nurani.

15 September 1999

Sumber
http://www.reocities.com/paris/parc/2713/sasit4.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsipius Doutrina Sosial Igreja No Prinsipius Filozofikus -Ideolojikus Fretelin

Medisina Sosial iha Timor-Leste

East Timor Revisited: Ford, Kissinger and the Indonesian Invasion, 1975-1976